![Image](https://titatittu.wordpress.com/wp-content/uploads/2012/07/love-backgrounds-image.jpg?w=487)
“Love and Friendship“
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-
Author : Margareta Gestavia (Tita)
Genre : Friendship, Romance, and Humor (maybe)
*Sebelumnya harap dimaklumi karena banyak kata – kata yang nggak bisa di mengerti dan banyak typo-nya, karena saya tidak bakat dalam menulis L*
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-
Cerpen ini aku hadiahkan buat sahabat ku yang sudah gift colour in my life. Jika memang kelas 9 kita nggak satu kelas lagi, ini sebagai kenang – kenangan dariku. Aku cuma bisa buat ini L. Don’t forget me, I will always remember you guys….
Semoga persahabatan kita nggak sampai saat ini aja… ^^
Love me for you…
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-
Special Gift for :
- Dinda (https://www.facebook.com/dinda.dedemitgetas)
- Reni (https://www.facebook.com/husnahc)
- Khusnul (https://www.facebook.com/khusnul.azizatun)
- Eva (https://www.facebook.com/eva.dmngerti)
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-..-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-
Happy Reading ^_^ ~~~
Song : 2NE1 – Go Away.
.
.
Chapter 1 : When I See You
.
Pagi yang indah menyapa 5 gadis muda pemilik toko bunga ‘Waffle Flower Shop’. Yah, Toko ini tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Pemilik toko ini adalah 5 orang yang berasal dari keluarga yang kaya, namun karena mereka ingin hidup dari hasil keringat sendiri dan mempertahankan persahabatan mereka, setelah lulus dari kuliah maka mereka mendirikan toko bunga yang cukup dikenal masyarakat di sekitar daerah itu maupun di luar daerah itu. Mereka di kenal sebagai pribadi yang ramah dan baik hati.
Deevon or Dee, adalah Putri dari pemilik perusahaan mobil ‘Deez’ Internasional. Tak heran jika dia sering bergonta – ganti mobil. Maddison or Madd dia merupakan putri pemilik mall Internasional ‘MS’ yang telah bercabang di seluruh dunia. Keane or Ken, dia adalah putri seorang drummer yang telah mendunia. Rynsee or Ryn, adalah Putri pemilik ‘Angel Coffie Shop’. Café kopi milik keluarga Ryn adalah café kopi yang paling enak dan di akui oleh semua orang. Ellsie or Ell, dia adalah anak seorang penari chacha yang telah mendunia dan telah menjadi senior di kalangan artis – artis.
Kenapa Toko ini di beri nama ‘Waffle’?, karena saat mereka sedang memakan waffle bersama di pinggir danau mereka mendapat ide untuk membuat toko bunga. Sesuai namanya, Toko bunga ini mirip seperti waffle. Dinding yang didominasi warna coklat muda dan coklat tua. Setiap sudut ruangan terdapat pernak – pernik berbentuk waffle, bahkan meja, keranjang bunga, pintu, dan jendela pun bebentuk waffle. Sehingga menarik pelanggan untuk membeli bunga di tempat ini. Mereka mempunyai taman bunga sendiri, taman bunga itu terletak tepat di sebalah kanan toko, so, orang – orang semakin tertarik untuk datang.
Meskipun mereka anak orang kaya, namun mereka tidak sepenuhnya menggantungkan uang yang diberikan kepada mereka.
“Guys!”. Teriak Ell dari arah kamarnya yang bernuansa pink.
Keempat temannya pun berbondong – bondong datang untuk menyaksikan apa yang sedang terjadi (?) di kamar Ell.
“Ya! Ell!, Kau ini pagi – pagi sudah bikin ribut aja!, memangnya ada apa huh?”. Kata Dee. Gadis yang terkenal paling dingin, Kulkas saja kalah dingin dengannya *hah?*.
“Kalian menyadari tidak?”. Kata Ell dengan wajah berbinar – binar.
“Memangnya ada apa?”. Tanya Madd.
“Ah! Kalian ini tahu atau pura – pura tidak tahu huh?”. Kata Ell balik bertanya. “I minggu lagi toko kita berulang tahun yang ke 3 bodoh!”. Kata Ell kesal dengan teman – temannya.
PLAK
Keempat gadis yang salin memukul jidat masing – masing secara serempak (?) karena kebodohan mereka karena tidak mengingat hal itu.
“Ah Iya, kenapa kita bisa lupa ya?”. Tanya Ken.
“Baiklah sekarang kita tidak mempunyai banyak waktu, siapa punya ide?”. Tanya Dee pada teman – temannya.
“Ah aku punya Ide!”. Seru Madd dengan semanagt 45 nya.
“What?”. Tanya Ryn.
“Bagaimana jika kita mengadakan pesta semalam suntuk dan mengundang Super Junior?”. Kata Madd dengan polosnya dan jangan lupakan wajah bodohnya itu.
PLETAKK…
“Adaww… sakit”. Ringis Madd sambil mengusap kepala bagian belakang yang terkena lemparan buku setebal novel Harry Potter Deathly Hallows.
“Kau gila?, mana mau Super Junior datang hanya untuk mengisi acara ulang tahun toko kita? Bodoh”. Kata Ell, sang tersangka pelemparan buku setebal itu.
“Itu bagus, jadi aku kan bisa bertemu dengan my Angel Teukkieku sayang”. Jawab Ryn menampakkan muka polosnya.
“Ish, kau ini sama saja!”. Kata Ell, kini kekesalnnya mulai memuncak dengan kebodohan teman – temannya ini.
“Sudah – sudah, begini, bagaimana jika kita adakan pembagian bunga mawar putih di taman Cufsloop, lalu kita akan merayakan ulang tahun toko kita di panti asuhan ‘Jewel’?”. Kata Dee melerai dua orang yang setiap hari selalu ribut dan memberikan uslu.
“Ide yang bagus! Oke I agree with you!”. Kata Ken
“Tapi apakah waktu 1 minggu cukup Dee?”. Tanya Madd masih tetap pada posisinya –mengelus bagian kepala belakang-
“Jika kita berkerja keras, mungkinakan cukup”. Jawab Dee.
^^ In ‘Waffle Flower Shop’, Morning, 07.00 AM ^^
“Madd, ada pesanan 1 bucket bunga lily putih ukuran max”. Kata Dee. “Alamatnya ada dimeja kasir”.
“Okke, akan ku antarkan”. Jawab Madd sambil beranjak dari tempat duduk menuju Ken dan Ell. “1 Bucket bunga lily putih ukuran max”. Katanya setelah sampai di tempat Ken dan Ell berada.
“Okke”. Jawab Ken dan segera menuju keranjang penuh dengan bunga lily putih.
Toko bunga ini memang tidak memiliki pegawai. Adapan pegawai hanya mengurusi kebun saja. Setelah Ken selesai mengemas bunga lily putih menjadi 1 bucket besar, ia segera menemui Madd.
“Ini”. Kata Ken sambil menyerahkan 1 bucket bunga lily yang telah ia kemas.
“ Ah, baiklah, Thanks Ken”. Kata Madd.
“Umm”. Jawab Ken dengan mengangguk – anggukkan kepala kayak ayam.
Mad segera menuju meja kasir untuk mengambil alamat pemesan bunga tersebut. Setelah itu, dia menuju garasi untuk mengambil sepeda miliknya. Dia menaiki sepeda itu dengan semangat dan senyuman di bibirnya, ya seperti hari – hari biasa.
“Ah ini dia rumahnya”. Gumamnya setelah ia mendapat rumah yang beralamat sama.
Dia Masuk kehalaman rumah itu. Setelah memparkirkan sepedanya di tempat yang ada, dia segera menuju pintu utama.
Tok
Tok
Tok
Ceklek
Pintu pun terbuka, dan yang membukakan adalah seorang laki – laki tinggi berbadan tegap.
“Permisi tuan, ini benar rumah saudara Nelson?”. Tanya Madd sopan.
“Iya benar”. Jawab laki – laki itu. “Saya sendiri”.
“Ini pesanan anda, 1 bucket bunga lily putih”. Kata Madd menyerahkan 1 bucket bunga pesanan itu. “Mohon tanda tangan di sini”. Kata Madd lagi sambil menyerahkan selembar kertas.
“Baiklah”. Kata Laki – laki yang sekarang telah di ketahui bernama Nelson.
“Anda pelanggan baru kami. Datang lah kembali, terimakasih”. Kata Madd setelah menerima kertas yang telah di tanda tangani oleh Nelson.
“Baik. Aku rasa bunga di tokomu segar – segar”.
“Kami memang menyediakan bunga yang segar – segar tuan”.
“Kenapa formal sekali?, aku rasa kita hanya terpaut beberapa tahun saja, panggil namaku saja. Oh Iya siapa namamu?”.
“Namaku Madd, Maddison Thorne”.
“Ah nama yang bagus. Aku Nels, Nelson Philipus. Dan sekarang kita menjadi teman oke?”. Kata Nels, seraya tersenum tulus pada madd
“ok-oke”. Kata Madd gugup. Kali ini dia merasakan perasaa asing yang ia rasakan. Setelah terdiam beberapa saat Madd pamit untuk kembalike toko.
“Emm, Nels, aku harus kembali ke toko. Datanglah kembali untuk membeli bunga – bunga kami jika kau bekenan”.
“Ah baiklah, hati –hati di jalan”.
“Terimakasih”. Kata Madd, setelah itu dia pergi menuju dimana sepedanya di parkir dan meninggalkan rumah itu.
‘Haduh Tuhan, perasaan apa ini?’. Gumam madd dalam hati
Disisi lain.
‘Oh Tuhan gadis itu menarik’. Kata Nels dalam hati.
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-
“AWAS!!!”
PRANGG
BRAKK
“Aduh, eh kalau jalan hati – hati dong”. Kata Ken. “See? Belanjaanku jatuh semua?”. Lanjutnya sambil mengambili belanjaanya yang jatuh.
“Tadi aku sudah teriak kan? Kamu saja yang tidak mau minggir”. Balas laki – laki yang menabrak Ken itu.
“Eh. Dasar cowok sialan!”. Kata Ken tak terima setelah selesai mengambil barang – barangnya yang jatuh berserakan. “Minggir!”. Lanjutnya setelah sebelumnya menbrak lengan sebelah kiri laki – laki itu dengan kasar. Namun belum sempat Ken menjauh tangannya ditahan oleh seseorang.
“Ish cewek aneh?!”. Tanya sang pelaku penahanan tangan tersebut (?)
“Ada apa lagi?! Aku malas berurusan dengan cowok sialan seperti kau!”. Jawab Ken sambil memberontak. “Ish lepaskan!”.
“Barang – barangku juga jatuh karena kau. Ayo cepat bantu aku!”.
“Ish, ini bukan salahku cowok SIALAN. Lepas!”. Kata Ken penuh penekanan di kata ‘SIALAN’.
“Tidak sebelum kau membantuku”.
“Hei, sudah kubilang ini bukan salahku!”.
“Hei, aku ini chef!”.
“Lalu? Apa peduliku?. Lepas!”.
“Jika barang – barang ini tidak segera aku bawa ke restoranku, bagaimana dengan pelangganku?. Dan Ini semua karena kau!”.
“Hei Aku masih banya pekerjaan! Lepas!”.
BUAGH
Ken menendang perut laki – laki itu sehingga eratan tangan itu pun terlepas.
“Kau! Ish, pergilah!”. Kata laki – laki itu sambil memegangi perutnya yang telah di tendang oleh Ken.
“Dasar cowok sialan!”. Kata Ken lalu melengang pergi.
“Cewek aneh!”.
Setelah Ken telah cukup jauh, seulas senyum tersungging di bibir laki – laki bermata sipit itu.
“Gadis yang menarik”. Gumamnya kecil. “Kau harus cari tahu tentang dia Reynolds”. Lanjutnya.
Disisi lain tampak seorang gadis, Ya Ell, tampak Ia sedang mengendarai sepedanya setelah berbelanja bahan – bahan makanan yang habis.
“I’ll never, I’ll never find someone like you…”. Nyanyinya .
Saat Ia sudah beberapa meter akan sampai ke toko, Ia dihadang oleh sorang laki – laki. Namu kali ini beda, laki – laki ini tidak menakutkan, keringat bercucuran di mana – mana, dan nafas yang tersenggal – senggal.
“Hosh…hosh… Nona, tolong aku”. Kata laki – laki itu dengan nafas yang tersenggal – senggal.
“Eh?”.
Belum sempat Ell meneruskan bicaranya, laki – laki itu telah naik di sepeda Ell.
“Nona, ayo cepat jalan”. Kata laki – laki itu.
“…”. Ell tidak menjawab, ia kaget sekalgus masih bingung *duh ni anak =_=”*
“Nona?, Baiklah biar aku saja yang boncengkan”. Kata laki – laki itu setelah ia tidak mendapat respon dari sang pemilik sepeda. Ia segera mengambil alih tempat duduk utama di sepeda itu. Sedangkan Ell? Ia masih mematung.
“Nona? Mau sampai kapan kau melamun?”. Kata laki – laki itu”.
Ell tersadar dari lamunannya dan duduk di boncengan sepeda miliknya. “Eh? Baiklah”.
Dengan cepat laki – laki itu menggenjot sepeda milik Ell.
“Sebenarnya ada apa?”. Tanya Ell.
“Nanti akan aku ceritakan nona. Ini bukan waktu yang tepat”. Jawab laki – laki itu. Ell hanya mengangguk mengerti
Saat mereka bersepeda menuju tempat yang belum di ketahui, mereka tengah di kejar oleh beberapa orang bertampang menakutkan, memakai kaca mata hitam, jaket kulit dan sepatu boot.
“Tuan!!! Anda harus pulang!”. Teriak salah satu dari mereka.
“Itu…itu siapa?”. Tanya Ell.
“Itu adalah suruhan ayahku untuk membawaku pulang”.
“Memangnya kau dari mana?”.
“Sudahlah nona, nanti aku akan ceritakan padamu”.
Laki – laki itu membawa Ell ke sebuah taman dekat danuh, sepertiya ini bukan taman Cufsloop. Di sana terdapat 1 pohon besar rindand di pinggir danau dan rumput yang halus.
Indah
Ya, sekarang Ell menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya. Semilir angin yang sejuk
“Indah bukan?”. Tanya laki – laki itu.
“Humm, sangat indah”. Jawab Ell.
“Ini adalah tempat favoriteku jika aku mendapat problem dan tekanan, yak arena di sini aku dapat melepas penatku”. Kata laki- laki itu. “Oh iya, kita belum berkenalan, namaku Steve, Steven Malcolm”. Lanjutnya sambil mengulurkan tangannya.
“Eh? Aku Ell, Ellsie Belatrix”. Jawab Ell sambil membalas jabatan tangan Steve.
“Sebelumnya maaf aku sudah merepotkanmu. Aku lelah di kejar –kejar orang – orang tadi”. Kata Steve. “ Mereka adalah suruhan ayahku”.
“Suruhan ayahmu?”.
“Iya, ayahku menyuruh mereka untuk membawaku pulang”.
“Memangnya kau kemana?”.
“aku kabur dari rumah,karena aku, ya aku ingin dinikahkan dengan orang yang sama sekali tidak aku sukai. Ayahku melakukan itu untuk kepentingan perusahaannya. Dan satu lagi, karena aku akan menjadi penerus perusahaan ayahku, aku tidak boleh bermain bola, cih padahal itu olahraga favoritku”.
“Lalu sekarang kau tinggal dimana?”.
“Aku tinggal di rumah kontrakan di daerah sini. Eumm, sekalilagi maaf sudah merepotkanmu”.
“Ah tidak apa – apa”.
“Ini sudah sore, kau tidak pulang?”.
“Ah Iya, mmm, mau aku antar?”.
“Tidak usah, aku sudah merepotkanmu tadi”
“Ayolah, kita teman kan?”
“Tapi aku merepotkanmu tadi”.
“Ayolah, cepat naik”.
Steve naik di sepeda Ell, dan dia di boncengkan oleh Steve. Mereka bersepeda sambil sesekali bercanda, wuaaaaaa seperti sepasang kekasih.
“Sudah sampai, terimakasih”. Kata Steve.
“Sama – sama”.
“Kau mau masuk dulu?”.
“Ah tidak terimakasih. Eumm, itu temanmu?”. Kata Ell menunjuk seseorag yang tengah tidur di bangku teras dengan tangan di lipat.
“Ah iya dia temanku, namanya Andrew, dia sama sepertiku, dia juga kabur dari rumah”.
“Ah begitu, baiklah, aku pulang dulu, sampai jumpa”. Kata Ell undur diri.
‘Gadis itu sangat baik. Ternyata ada juga gadis seperti dia’. Kata Steve dalam hati.
^^In ‘Waffle Flower Shop’, Afternoon 15.00 PM^^
“Hari ini toko ramai, huft”. Kata Ryn sambil duduk di sofa ruang tv.
“Kau benar”. Ken Ikut – ikutan duduk di sebelah Ryn.
“Ingin kubuatkan desert guys?”. Kata Ell. Yah dialah yang ahlinya masak – memasak.
“Ide bagus. Segeralah”. Kata Dee.
“Okke”. Kata Ell.
“Umm Ell?”. Tanya Madd
“Ya?”. Jawab Ell.
“Aku banana ice cream with chocochips saja”. Kataku.
“Oh okke”.
Stelah menunggu beberapa menit lebih beberapa detik *ribet amat sih*. Akhirnya Ell datang dengan satu nampan berisi 4 waffle bersaus grape ice cream with chocochips dan 1 banana ice cream with chocochips.
“Guys, tadi aku bertemu laki – laki aneh. Saat aku sedang enak mengendarai sepeda. Aku dicegat laki – laki itu dan dia meminta tumpangan. Namun aku rasa dia orang yang baik”. Kata Ell.
“Lalu?”. Tanya Madd penasaran.
“Aku memberinya tumpangan, dan dia membawaku ke suatu taman, lebih indah dari pada ataman Cufsloop. Ternyata dia itu adalah anak orang kaya dan akan di jodohkan dengan anak teman dari ayahnya yang tidak ia cintai”. Lanjut Ell
“Aku tadi, berkenalan dengan pemesan bunga tadi pagi”. Kata Madd berbinar – binary
“Sedangkan aku? Aku bertemu dengan cowok sialan! Huh!”. Dengus Ken
“Baik, baik sekarang kalian cerita pada kami bagaimana kejadiannya”. Kata Ryn menengahi (?)
Akhirnya sore itu adalah sore dimana Madd, Ken, dan Ell, melakukan aktifitas curcol bersama temannya (?)
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-
SKIP TIME : THE DAY
^^In ‘Waffle Flower Shop’, Morning 06.00 AM^^
“Guys! Apakah kalian sudah siap?”. Tanya Dee.
“Sudah!”. Jawab Ken, Ell, ryn, dan Madd serempak.
“Oke, Ken dan Ryn tolong ambil bunga anyelir merah, kali ini kita akan memakai anyelir merah untuk pembagian bunga. Karena anyelir merah mempunyai makna untuk persahabatan”. Kata Dee.
“Oke Dee”. Jawab ken Dan Ryn bersamaan.
“Dan Madd, siapkan pita warna putih, karena putih melambangkan kesucian”. Titah Dee lagi.
“Oke Dee”. Jawab Madd dan berlalu mengambil pita putih yang memang telah di persiapkan.
“Ell, kau mengambil tulisan yang telah kita tulis kemarin,oke?”. Titah Dee.
“Baiklah”. Jawab Ell.
Setelah mereka selesai, mereka membawa barang – barang itu menuju ruang tengah. Hari ini tokomereka tutupkarenamemang mereka ingin mempersiapkan untuk hari ini dengan baik.
“Kali ini kita rangkai dengan baik okke”. Kata Dee.
Ya pagi itu menjadi pagi yang sibuk untuk mereka, karena mereka mempersiapkan semuanya denga teliti, baik, dan rapi tentunya. Tidak ketinggala mereka juga teelah mempersiapkan kado untuk para anak yatim – piatu di panti asuhan ‘Jewel’.
“Oke, sudah selesai, kita akan membagikan bunga ini pukul delapan, so kalian cepatlah mandi”. Kata Dee.
Yang disuruh pun hanya mengangguk lalu menuju kamar masing – masing *perasaan dari tadi nurut aja kalo di suruh*. Oh iya, Di toko ini ada 7 kamar. Kamar 1 Kamar milik Dee, kamar ini dominan berwarna putih dan hitam. Kamar 2 milik Ell, karena dia suka pink, tak heran kamarnya maupun pernak – perniknya berwarna pink. Kamar 3 milik Madd, Kamar ini seperti hutan, kamar yang dominan berwarna hijau daun dan coklat kayu. Jadi setiap masuk kamar ini serasa di hutan. Kamar 4 milik Ryn, kamar ini memiliki warna Pink dan ungu. Ya perpaduan warna yang bagus. Kamar 4 milik Ken, kamar ini berwarna biru laut, karena memang dia suka warna biru.
SKIP TIME : IN CUFSLOOP GARDEN
Di taman ini mereka membagikan bunga gratis kepada orang – orang yang berada di situ. Yah semacam promosi. Dan pada waktu yang bersamaan pula, ada salah satu band yang sedang perform di taman itu.
“Haduh, lelahnya”. Kata Ken dan duduk di salah satu bangku taman itu.
“Mmm, anak band itu belum mendapat bunga dari kita”. Kata Ell.
“Kau benar. Tapi tunggu”. Kta Madd sambil terus memperhatikan salah satu personilnya.”Aku pernah melihat orang itu”. Kata Madd menunjuk sang drummer.
“Siapa itu?”. Tanya Dee.
“Itu Nels. Orang yang aku ceritakan dengan kalian”.
“Ah itu orangnya. Baiklah jika nanti mereka break, kau dan Ryn yang akan memberikan bunga ini kepada mereka”. Kata Ell.
“Apa? Kenapa aku?”. Kata Madd.
“Biar kamu tambah dekat dengannya”. Kata Ken.
“Ah nggak…nggak”. Kata Madd menolak.
“Kalau kau tak mau, kami tak akan memberimu jatah makan siang dan malam”. Kata Ell
“What?!. Huh baiklah”. Pasrah Madd. Yang lain hanya terkikik.
Setelah band itu break, Ryn dan Madd pun segera menuju ke sana untuk memberikan bunga itu.
“Permisi, kami dari tokobunga ‘Waffle Flower Shop’, hari ini toko kami berulang tahun yang ketiga dan kami membagikan bunga – bunga gratis bagi orang – orang yang berada di taman ini’. Kata Madd membagikan bunga itu kepada anak – anak ban itu.
“Eh, bukankah kau Madd? Kita bertemu lagi”. Kata Nels.
“Ah Iya, senang berjumpa kembali”. Kata Madd sambil tersenyum.
“Ini temanmu?”. Kata salah satu teman Nels pada Nels.
“Ah Iya, guys ini temanku namanya Madd. Madd ini teman – temanku. Georald, Frank, dan Jimmy”. Kata Nels menunjuk teman – temannya.
“Salam kenal. Dan Ini temanku Rynsee”. Kata Madd memper kenalkan Ryn.
“Hai Ryn”. Sapa laki – laki bernama Georald.
“Hai”. Balas Ryn.
“Baik terimakasih sudah memberikami bunga”. Kata Nels.
“Sama – sama. Selamat pagi”. Kata Madd dan berlalu.
“Hei Nels,teman Madd,Ryn itu cantk ya?”. Kata Georald pada Nels.
“Hah,tapi tetap cantik Madd.
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
BUAGH
“Aduh”. Ringis Dee. Sebuah bola basket dengan terlempar dan mengenai kepala bagian belakang Dee
“Maaf. Apakah sakit?”. Kata laki – laki yang tersangka pelemparan bola itu.
“Ah tidak apa – apa”. Kata Dee.
“Jika sakit mari aku antar kerumahku, biar aku kompres”. Kata laki –aki itu.
“Tidak apa – apa, aku masih banyak pekerjaan”. Kata Dee.
“Ah. Maaf sekali lagi”. Kata laki – laki itu.
“Tidak apa – apa”.
“Namaku Andrew, Andrew Moreno. Siapa namamu?”. Tanya Andrew sambil tersenyum.
“Aku Dee, Deevon Alexander”. Jawab Dee dengan tersenyum juga.
“Senang bertemu denganmu”. Kata Andrew.
“Oke, mmm aku harus pergi, selamat tingal”. Kata Dee
“Selamat tinggal”. Kata Andrew. ‘Huah Andrew, dia cantik’
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.–.-.-.-.-.-.-.–.-.-.-.–.-.-.-.-.–.-.-.–.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-
Ya Hri ini mereka senag dapat membagi kebahagiaan di taman Cufsloop dan panti asuhan ‘Jewel’. Namun bukan hanya itu hari ini ada 2 orang yang merasakan perasaan aneh juga yang ia rasakan.
=>TO BE CONTINUED<=